HADITS DHOIF PERINGATAN MAULID NABI SAW



Pertanyaan :

Apakah hadits peringatan Maulid Nabi ini derajatnya Dhoif? Lantas kalau derajatnya dhoif, dalil yang manakah yang dapat dijadikan dalil?

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من عظم مولدي كنت شفيعا له يوم القيامة ومن انفق درهما في مولدي فكانما انفق جبلا من ذهب في سبيل الله

Jawaban : 

Kalimat hadits diatas tidak termuat dalam kitab-kitab hadits mu'tabaroh, diantara yang menukil hadits tersebut adalah kitab Madaarij Assu'ud hal. 14.

Juga ditukil dalam kitab Tarikh juz 1  hal. 60 :

وَقَالَ اْلاُسْتَاذُ اْلاِمَامُ الْحَافِظُ اْلمُسْنَدُ الذُّكْتُوْرُ اْلحَبِيْبُ عَبْدُ اللهِ بْنِ عَبْدِ اْلقَادِرِ بَافَقِيْهِ بِأَنَّ قَوْلَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ عَظَمَ مَوْلِدِيْ كُنْتُ شَفِيْعًا لَهُ يَوْمَ اْلِقيَامَةِ مَارَوَاهَ ابْنُ عَسَاكِرَ فِى التَّاريْخِ فِى الْجُزْءِ اْلاَوَّلِ صَحِيْفَةُ سِتَّيْنِ وَقَالَ الذَّهَبِى صَحِيْحٌ اِسْنَادُهُ.

Kitab Qurrotul 'Ain Fatawi Ismail Zain hal. 30 menguraikan hadits ini :

Jika (hadits) ini termasuk maudhu (dhoif), maka tetap boleh disampaikan pada majlis ilmu dengan catatan :

Pertama : tidak menggunakan "Qoola Rosulullah", namun menggunakan kata, "Diriwayatkan/telah datang pada kami...", 

Kedua : harus disampaikan bahwa ini hadits dhoif.

ﺗﻢ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﺪﻳﺚ ﺍﻟﺬﻱ ﺃﻭﺭﺩﻩ ﺍﻟﻌﻼﻣﺔ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻣﺤﻤﺪ ﻧﻮﻭﻱ ﺍﻟﺠﺎﻭﻱ ﺭﺣﻤﻪ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻭﺃﻣﺪﻧﺎ ﻣﻦ ﺑﺮﻛﺎﺗﻪ ﻓﻠﻴﺲ ﻟﻪ ﺃﺻﻞ ﺑﻞ ﻫﻮ ﺣﺪﻳﺚ ﻣﺼﻨﻮﻉ ﻭﻣﺨﺎﻳﻞ ﺍﻟﻮﺿﻊ ﻋﻠﻴﻪ ﻻﺋﺤﺔ. ﻭﻟﻮ ﻛﺎﻥ ﻫﻨﺎﻙ ﺣﺪﻳﺚ ﻣﺜﻞ ﻫﺬﺍ ﺃﻭ ﻗﺮﻳﺐ ﻣﻨﻪ ﻭﻟﻮ ﺑﺄﻗﻞ ﺩﺭﺟﺎﺕ ﺍﻟﺮﻭﺍﻳﺔ ﻭﺍﻟﻘﺒﻮﻝ ﻟﻜﺎﻥ ﻣﺴﺘﻨﺪﺍ ﻟﺮﻓﻊ ﺍﻟﻨﺰﺍﻉ ﻭﻣﻀﻌﻔﺎ ﻟﺪﻋﻮﻯ ﺍﻟﺨﺼﻢ ﻭﻟﻜﺎﻥ ﺍﻷﺋﻤﺔ ﻣﻦ ﺍﻟﺤﻔﺎﻅ ﻭﻏﻴﺮﻫﻢ ﻳﺬﻛﺮﻭﻧﻪ ﻓﻰ ﻣﻨﺎﻇﺮﺗﻬﻢ ﻭﻣﺪﺍﻓﻌﺘﻬﻢ ﻭﻟﻢ ﻳﻘﻊ ﺷﻲﺀ ﻣﻦ ﺫﻟﻚ. ﻭﻳﻌﺘﺬﺭ ﻋﻦ ﺍﻟﺸﻴﺦ ﻣﺤﻤﺪ ﻧﻮﻭﻯ ﺍﻟﺠﺎﻭﻯ ﺑﺄﻧﻪ ﻛﻐﻴﺮﻩ ﻣﻦ ﺍﻟﻔﻘﻬﺎﺀ ﻳﺘﺴﺎﻫﻠﻮﻥ ﻓﻰ ﺍﻟﺮﻭﺍﻳﺔ ﻳﻜﻮﻥ ﺟﻞ ﻏﺮﺿﻬﻢ ﻭﻣﻌﻈﻢ ﻗﺼﺪﻫﻢ ﺍﺛﺒﺎﺕ ﺍﻟﻤﻌﻨﻰ. ﻭﺫﻟﻚ ﻷﻥ ﺍﻟﻤﻌﻨﻰ ﺻﺤﻴﺢ ﻛﻤﺎ ﻳﻌﻠﻢ ﺫﻟﻚ ﻣﻦ ﻣﻘﺪﻣﺔ ﺍﻟﺠﻮﺍﺏ ﻋﻠﻰ ﺃﻧﻪ ﻗﺪ ﻳﻜﻮﻥ ﻣﺪﺳﻮﺳﺎ ﻋﻠﻴﻪ ﻓﻰ ﻛﺘﺒﻪ ﺃﻭ ﻳﻜﻮﻥ ﻭﻗﻊ ﻷﺣﺪ ﺍﻟﻌﺎﺭﻓﻴﻦ ﺑﺎﻟﻠﻪ ﺑﻄﺮﻳﻖ ﺍﻟﺮﺅﻳﺎ ﺍﻟﻤﻨﺎﻣﻴﺔ ﻭﻟﻜﻦ ﻣﺎ ﺛﺒﺖ ﺑﺬﻟﻚ ﻻ ﻳﺼﻠﺢ ﻟﻺﺳﺘﺪﻻﻝ ﻭﺇﻧﻤﺎ ﻳﺼﻠﺢ ﻟﻺﺳﺘﺌﻨﺎﺱ ﻭﻻ ﻳﺮﻭﻯ ﺑﺼﻴﻐﺔ ﺍﻟﺠﺰﻡ ﺑﻞ ﻳﺬﻛﺮ ﺑﺼﻴﻐﺔ ﺍﻟﺘﻤﺮﻳﺾ ﻣﻊ ﺍﻟﺘﻨﺒﻴﻪ ﻋﻠﻰ ﻣﺼﺪﺭﻩ. ﻭﺍﻟﻠﻪ ﺃﻋﻠﻢ ﺑﺤﻘﻴﻘﺔ ﺍﻟﺤﺎﻝ ﻭﺇﻟﻴﻪ ﺍﻟﻤﺮﺟﻊ ﻭﺍﻟﻤﺂﻝ

Jika dalil diatas dianggap kurang kuat untuk dijadikan dalil secara langsung dikarenakan haditsnya dhoif, maka dalil dibawah akan bisa dijadikan sandaran peringatan maulid Nabi :

1. Q.S Yunus ayat 158 :

 قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَٰلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ

“katakanlah, dengan karunia Allah dan rahmatNya maka dengan yang demikian itu hendaklah mereka bergembira, itu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan” (Q.S Yunus : 158).

Ayat ini memerintahkan kaum muslimin untuk bergembira dengan rahmat dan karunia Allah, dan salah satu rahmat terbesar bagi manusia adalah kelahiran Nabi ﷺ .

Allah Ta'ala berfirman :

 وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ 

"Dan tiadalah kami mengutusmu kecuali menjadi rahmat bagi semesta alam." (Q.S Al Anbiya : 107).

Dan esensi dari peringatan Maulid Nabi adalah merasa gembira dan bersyukur atas kelahiran Nabi Muhammad ﷺ.

Dalam sebuah hadis diriwayatkan oleh Imam Muslim dikatakan bahwa Rasulullah SAW mensyukuri hari kelahirannya dengan berpuasa.

عَنْ أَبِي قَتَادَتَ اْلاَنْصَارِيِّ اَنَّ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ الْاِثْنَيْنِ فَقَالَ فِيْهِ ولُدِتْ ُوَفِيْهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ(رواه مسلم، ١٩٧٧)

2. Q.S Al Hajj ayat 32 :

ذَلِكَ وَمَن يُعَظِّمْ شَعَائِرَ اللَّهِ فَإِنَّهَا مِن تَقْوَى الْقُلُوبِ

"Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan syiar-syiar Allah, maka sesungguhnya itu timbul dari ketakwaan hati.” (Q.S Al Hajj : 32)

Syiar-syiar Allah adalah hurumatullah, hurumatullah adalah segala sesuatu yang Allah muliakan, bisa berupa benda atau waktu seperti masjid dan bulan Romadhon. 

Dan Rosulullah ﷺ merupakan makhluk Allah yang paling agung keutamaannya dan paling mulia kedudukannya, tentu sudah sepantasnya kaum muslimin mengagungkan dan merayakan syiar ini.

Sumber

https://rumahfiqih.com/fikrah-469-maulid-nabi-bagaimana-sikap-kita.html

http://www.piss-ktb.com/2015/03/3962-derajat-hadits-seputar-maulid-nabi.html?m=1

https://ppalanwar3.com/perayaan-maulid-nabi-muhammad/

Komentar

Postingan populer dari blog ini

BIOGRAFI MAMA EYANG CIJERAH (KH. MUHAMMAD SYAFI'I)

HADITS KEWAJIBAN ORANG TUA TERHADAP ANAKNYA

BIOGRAFI ABUYA DIMYATI CIDAHU - BANTEN